Pelaksanaan pelatihan dinyatakan berhasil berdasarkan hasil uji pra-pelatihan, tingkat pengetahuan sebesar 28,00 (sangat kurang) dan pasca-pelatihan meningkat signifikan sebesar 92,00 (sangat baik). Kegiatan ini melibatkan 20 siswa kelas XII SMK Bina Kusuma Ruteng.
Pengetahuan siswa SMK yang sangat minim terhadap manajemen proyek menjadi dasar dilaksanakannya PKM berbasis pelatihan manajemen proyek konstruksi sederhana untuk meningkatkan pengetahuan terkait manajemen prooyek konstruksi sederhana sebaga persiapan sebelum bekerja sebagai tenaga profesional.Metode yang digunakan adalah uji pra-pelatihan, pelatihan manajemen proyek pada konstruksi sederhana, uji pasca-pelatihan, serta penyebaran kuesioner kualitas sebagai bahan evaluasi. Sebagai tenaga kerja potensial, siswa SMK bidang konstruksi harus memahami konsep manajemen proyek, sebagai dasar perencanaan dan pengendalian proyek konstruksi. Menyikapi hal tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berperan sangat penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia yang berkompeten di bidang konstruksi.
Abstrak: Industri konstruksi di Indonesia berkembang dengan sangat signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pembangunan.